
Text by : Hafiz Yasfir
Tape Radio Philips, speaker butut 10 inch, rokok Marlboro, dan tumpukan kaset dari Alice in Chains, Pearl Jam, dan Smashing Pumpkins. Perkenalan singkat dengan musik pada usia 7 tahun oleh paman pada waktu itu bisa jadi membawa perjalanan ke antah-berantah sampai sekarang. Terlebih dengan rak CD Bee Gees Collection milik ayah di tumpukkan samping televisi. Tahun ke tahun terus menggerus, begitupun wajah genre musik yang beraneka ragam kususuri sampai hari ini. Sambil berkegiatan membuat pesanan kopi untuk pelanggan, membuat moodboard bulanan, foto produk, atau mendatangi gigs dari teman-teman.
Beberapa pilihan menu masakan tercium ketika menuju warung makan favorit siang ini, sembari menulis sekelumit kalimat tentang playlist lagu dan dipercaya sebagai kolaborator dari sebuah clothing brand yang sangat menggerinda hari ini, tentu saja Lefthand !!
Kala bersinggungan dengan playlist putar, deretan lagu bisa menjelma seperti rentetan daftar menu masakan yang menggugah selera, penuh akan nutrisi, juga pastinya variatif. Nutrisi yang ada di dalam sepiring nasi campur misalnya, sama dengan saat konsumsi lagu bahkan dengan interval yang tak terkalkulasi. Bukan tidak mungkin, bertumbuh dan inspiring people lewat lirik lagu adalah bagian kecil nutrisi yang bisa diserap, menjadi referensi baru bahkan mempengaruhi pola pikir dan sikap, juga keresahan hati.
Dentum apokalips yang disusun dalam sepuluh track berikut ini rasanya indah memang dalam pengemasan, membungkus kegelisahan, keresahan, uneg-uneg, dan bisa jadi bagaimana menderitanya dengan predikat medioker. Oh, tapi tidak mengurangi secuilpun dalam segi kualitas musik, kecerdikan merangkai rima, dan merayakan tensi hingar bingar akhir zaman seperti judul lagu kesukaan saya ‘Doomsday Rainbow’.

Hafiz Yasfir
Hafiz Yasfir ( @tergleytak ) From Blastmind and Marka Maut as drummer. Besides being involved in the realm of underground bands, he also runs a business in the coffeeshop, Kedai Mbah Lemmy and Dealer Mbah Lemmy located in Malang.